The Power of Tugas, mau nggak mau harus ikhlas.
Halo mahasiswa, apa kabar tugas
malam ini?
Okey, izinkan gue menceritakan
celotehan dan keluh kesah hari ini yang nggak lain dan nggak bukan disponsori
oleh deadline tugas. Demi melengkapi
tugas mata kuliah Usaha Ekonomi Keluarga (kalo dibaca UEK ya bukan...hueeek....XD)
hehehehe just kidding bro.
Based on tugas di matkul tersebut, gue
dan teman sekelompok gue, Ida and Inne
melakukan interview dadakan ke Zoe
Cafe & Library yang berlokasi di Margonda Depok. Jadilah kami “trio i” –berhubung
huruf depan nama kami i semua dan emang sengaja dibikin satu kelompok- harus
membagi waktu kami dengan sebaik-baiknya di tengah banyaknya lautan tugas-tugas
kami dari matkul lainnya. Oke, sebut saja gue lebay tapi emang nyatanya semua
matkul ada tugasnya dan turun lapang.
Gue ulang ya, tu-run la-pang!
Berhubung Ida yang minornya gizi
ada kuliah pengiz (singkatan dari Pendidikan Gizi) dan gue dan Inne yang nggak
ada kuliah tapi ada jadwal kerja kelompok masing-masing dari minor kami,
Manajemen Keuangan, maka kami memutuskan pergi kesana jam 3 sore.
Awalnya, usaha yang kami pilih
bukanlah Zoe Library & Cafe melainkan beberapa usaha lain yang terpaksa gagal
interview. Usaha pertama adalah
sebuah usaha tanaman hias, Kharisma Flora milik Bapak Muhtar yang berlokasi di
Sawangan. Berhubung jadwal kuliah dan praktikum kami yang padat merayap, maka
saat itu yang kami pikirkan adalah tempat yang dekat dari Bogor. FYI, usaha
yang harus kami wawancarai ownernya
adalah usaha-usaha yang terdapat di majalah Ide Bisnis yang khusus dipinjamkan
oleh dosen kami setelah minggu sebelumnya tugas kami adalah menganalisis 5
usaha paling prospektif dan menarik.
Singkat cerita, kami berhasil menghubungi
Bapak Muhtar dan deal untuk melakukan
wawancara pada hari Minggu, 2 Maret 2014 pukul 3 sore. Bahkan sabtu malamnya,
saya dan Inne sudah memastikan jadwal interview
kami dan bapaknya menyanggupinya.
Sayangnya, oh sayangnya. Tiba-tiba
minggu pagi yang seharusnya indah dan ceria berhubung harapannya 1 tugas bisa
selesai hancurlah sudah. Sekitar pukul 8 pagi bapaknya mengirimkan pesan
singkat kepada saya yang berbunyi seperti ini :
From : 0813xxxxxxxxx
Maaf mbak nanti sore saya gak bisa bertemu dg mbak, karena badan saya
kurang fit & pilek
DUHILE PAAAK. DUHILE!!!!
Andaikan saya salah satu tokoh di komik, mungkin ilustrasinya adalah kepala saya yang sedang dipukul palu godam. Maunya sih
saya balas pesan singkatnya dengan kata-kata : PLIS DEH PAK, MANJA BANGET. Sayangnya
hal tersebut hanya mampir di pikiran saya.
Okedeh, time to move on.
Sejujurnya saat itu saya dan
kedua teman saya sudah emosi tingkat tinggi dan bete pakek banget. Tapi ya mau
gimana lagi, namanya juga mahasiswa yang suka nggak suka, mau nggak mau, ikhlas
nggak ikhlas harus soulmate-an sama
tugas.
Hashtag : #akurapopo
Akhirnya ubek-ubek itu majalah
lagi dan googling sana-sini. Sebelum memilih
Kharisma Flower, sebenarnya kami lebih
tertarik dengan Sushi Miyabi, tapi ya mau dikatakan apa lagi, pemiliknya artis
semua bok. Nggak perlu ditanya lagi
deh ya kurang padat apa schedule mereka. Padahal sih udah niat tugas sambil nyambi modus sama Teuku Wisnu or Thomas Nawilis. Hehehe.
Sehabis gelap terbitlah terang. Target
interview kami pun berubah menjadi
Kafe Buku yang terletak di Margonda Depok, dari majalah tertera alamat dan
nomer telfonnya. Akhirnya saya pun mencoba untuk menelponnya. Guess what? Ternyata yang mengangkatnya
adalah mbak-mbak operator.
“Maaf, nomor yang anda tuju tidak
terdaftar.”
OH-EM-JI. Tuhan, cobaan apalagi?
Capek? Iya
Sebel? Iya
Bete? Iya
Rasanya udah nggak berminat lagi
buat ngerjain tugas matkul itu.
Untungnya Allah Maha Adil,
akhirnya kami mencoba menghubungi kafe sejenis, Zoe Cafe & Library. Alhamdulillah
Allah mendengar doa hambaNya yang nyaris putus asa. NOMERNYA AKTIF, FINALLY! Sayangnya
lagi-lagi kami belum beruntung, mbak-mbak pengangkat telfonnya memberi tahu
kami kalau ownernya berada di lokasi
pada hari Senin hingga Sabtu saja.
Oke, mari bersabar (lagi).
Akhirnya ya udah deh. Let it flow. Masalah wawancara siapa,
kapan en dimana diomongin besok aja
(baca : hari ini).
Jadilah setelah kuliah dan
praktikum KPK, bukan Komisi Pemberantasan Korupsi loh ya, melainkan Ketahanan
dan Pemberdayaan Keluarga, kami bertiga pun sepakat untuk datang ke Zoe Cafe
& library. Untungnya responnya positif dan ownernya berada di tempat pada sore hari.
Voila! Pukul 5 lewat kami sudah sampai dan duduk manis di kafe
tersebut. Setelah sempat menunggu lumayan lama, dan saya sudah memakan pesanan
saya : Ice Chocolate & Fetuccini Carbonara, owner dan manajer Zoe
Cafe & Library menemui kami dan bersedia kami wawancarai.
Zoe Cafe & Library mengusung konsep cafe -tempat makan & hangout- sekaligus
library alias perpustakaan. Di sini
diberlakukan sistem member yang memungkinkan pengunjung bisa meminjam buku
disini yang bergenre komik, novel,
dan majalah dengan membayar pendaftaran sebesar 25.000 rupiah. Selain itu, kafe
ini juga kerap kali digunakan sebagai tempat merayakan pesta ulang tahun, event yang diadakan anak UI maupun
kampus sekitar, gathering klub-klub,
nonton bareng, hingga bedah buku. Oiya tempat ini juga pernah masuk majalah
maupun televisi.
Taraa! Ini dia
penampakan salah satu sudut librarynya
Btw, kafe ini terletak di Jalan Margonda Raya No. 7, sebelah Rumah
sakit Bunda Margonda. Jika dari Bogor, terhitung dari Stasiun Cilebut, kita
hanya perlu merogoh kocek 2 ribu rupiah dan turun di Stasiun Pocin, Pondok
Cina. Setelah itu kita hanya perlu berjalan kaki sedikit, eh tapi lumayan sih, untuk mencapai kafe tersebut. Karena kalau naik
angkot, nanggung banget.
Setelah hari yang berat, panjang,
dan melelahkan ini, akhirnya proses interview
berjalan dengan lancar dan Ibu Megawati menjawab pertanyaan kami dengan
senang hati, seperti ngobrol-ngobrol santai saja. Lucunya, ternyata Ibu Mega
ini berasal dari Bogor juga loh. Semua pertanyaan terjawab sudah, mulai dari
STP, 4P, sampai pertanyaan lainnya harus kami wawancarai. Bahkan kami pun
sempat berfoto bareng. Namun naas, saat kami pulang bertepatan dengan pulangnya
orang-orang kerja alias dempet sana-dempet sini. Untungnya saat di citayam
menuju Bojong Gede saya dan Ida mendapatkan tempat duduk, sementara Inne sudah
bermotor ria dengan sang pujaan hati. Asik
deh ya.
There’s always a miracle after the rain. Ya walaupun awalnya
kelimpungan, at least di akhir kami
masih bisa tersenyum-ya walau udah kucel banget sih-karena satu kegiatan turun
lapang sudah selesai. Lesson of the daynya
sama kayak tagline di atas, namanya juga
mahasiswa ya selalu berhubungan sama yang namanya tugas. Te-u-tu-ge-a-gas.
The power of tugas: mau nggak mau ya harus ikhlas.
Pesan kesan bagi sesama mahasiswa : apapun yang terjadi ya enjoy aja. At least, you’ve try to do your best. Harapannya ya semoga
peribahasa indah pada waktunya benar-benar jadi kenyataan, i mean dapet nilai mutu yang bagus. A, AMIIIIN.
Inne-Bu Mega-gue-Ida. Ha! Cheeeseeeeeeeee
Gimana nih, kita udah kayak wartawan beneran belom?
Ceritanya sih saking seriusnya sampai melotot-melotot. Hihihi.
Ini dia tampak depannya.
Thankyou for visiting my blog. Let's connect & be a friend:D
Cheers,
Ifa