Reborn 4: WITH(OUT) YOU.
Drrt..drrtt....Ify terpaksa menghentikan kegiatannya membuka pintu
garasi ketika merasakan getaran iPhone miliknya yang ia simpan di dalam sling bag nude pink kesayangannya.
“Duh
siapa sih? Ganggu aja deh.” Ify mendengus kesal karena kegiatan tersebut
mengganggu dan bisa menghambat rencananya pagi menjelang siang ini. Maklum,
Jakarta macetnya udah nggak ada obat. Makanya, Ify harus berangkat lebih pagi
agar tidak terlambat sampai di tempat tujuan.
Siang
ini Ify sudah ada janji dengan Miss Katarina, wali kelasnya, untuk mengurus
berkas-berkas yang dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Dengan sebal Ify memutar bola matanya sambil membaca pesan baru yang masuk ke
dalam ponselnya tersebut dengan malas-malasan.
Rio
lagi, Rio lagi. Nggak bosan apa? Batin
Ify kesal.
From
: Dia-yang-nggak-perlu-lagi-disebut-namanya.
Fy...
Kangen. Udah hampir dua bulan loh lo diemin gue. Nggak capek apa Fy?
Kapan
semuanya bisa balik kayak semula? Tolong kasih tau gue gimana caranya.
Gue
nggak sanggup kalo kaya gini terus. Kasih gue kesempatan Fy buat jelasin
semuanya.
Without
you, everything feels different.
Without you, something is missing.
Without you, something is missing.
For God Sake, I Miss You like crazy.
Cih,
basi!
“Kenapa
Fy? Kok mukanya langsung ditekuk gitu?” tiba-tiba kepala sang Mama menyembul
dari balik pintu jati berukiran bunga khas Yogyakarta, kota asal sang Papa
tercinta.
“Biasa
mam, si itu tuh masih aja usaha.” Balas Ify singkat. Ify pun menghampiri sang
mama yang kini duduk di kursi yang khusus disediakan di teras rumahnya.
“Ify
berangkat dulu ya ma, see you
tonight.” Setelah mengecup pipi dan mencium punggung tangan sang mama, Ify
pun kembali melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertunda. Masa bodohlah
dengan pesan singkat yang dikirimkan Rio tadi. Nggak penting juga, pikirnya.
Jakarta
hari ini nampaknya sedang bersahabat dengan Ify. Buktinya di beberapa jalan
protokol yang semestinya padat merayap kini cenderung ramai lancar, bahkan
terlihat lengang. Mungkin efek kelas dua belas yang sudah bebas sehingga
mengurangi volume kendaraan di jalanan ibukota.
Bosan,
Ify pun menyalakan radio demi memecah kesunyian.
Halo
kawula muda, balik lagi sama gue Echa di stasiun radio kesayangan milik kita
bersama.
Oiya
perlu gue tegesin disini, nama gue Echa Syakila. Bukan Echapedeh, apalagi
Echaciaaan deh lo. Ngertii kaaan???
Oke,
kali ini sebagai pembuka acara hits kesayangan kita, gue bakalan
memutarkan sebuah lagu yang pastinya lagi digandrungi banget sama anak muda
masa kini. Nggak pake lama, yuk gue puterin lagunya.
This is it. Special buat kalian yang sedang
mempertanyakan cinta bahkan sedang memperjuangkan cinta. Almost is never enough
by Ariana Grande ft Nathan Sykes. Enjoooy!
Almost...almost
is never enough...
So
close to being in love
If
I would have known that you wanted to me
Like
the way I wanted you
“Huh, salah deh muter beginian pagi-pagi, yang ada bikin sendu aja. Eits, calon
mahasiswi kece nggak boleh gampang galau. Elo kan lagi proses detoksifikasi
dari Dia-yang-nggak-perlu-disebut-namanya Fy. Semangaaaat!”
Setelah merasa lebih baik, akhirnya Ify ikut mendendangkan lagu tersebut. Lagu yang sempat menjadi list lagu wajib di iPodnya.
Setelah merasa lebih baik, akhirnya Ify ikut mendendangkan lagu tersebut. Lagu yang sempat menjadi list lagu wajib di iPodnya.
***
“Yihaa! Gue berhasil!!!”
Ify
tersenyum puas saat jazz kesayangannya terparkir dengan
mulus di halaman parkir Altavia yang hari ini cukup lengang mengingat kelas dua
belas sudah mengantongi surat bebas sekolah. Sepuluh menit merupakan waktu yang
cukup cepat bagi Ify untuk memarkirkan honda jazz merah miliknya dengan sempurna.
Mengingat jam terbang Ify yang belum banyak apalagi urusan perparkiran
seperti ini.
Ify Marissa Wijaya, gadis berbehel powder pink sekaligus pemilik jazz merah itu keluar dari mobil
setelah bunyi klik terdengar. Menandakan kuda besi itu
telah terkunci dengan sempurna. Red
is sexy, itulah yang ada di pikiran Ify ketika setahun yang lalu, tepat
ketika ulang tahunnya yang ke 17, saat sang papa, Damara Arkana Wijaya
memintanya untuk memilih warna untuk calon kendaraan pribadinya.
Elo
harus kuat Fy! Sekali
lagi Ify mengedarkan pandangannya ke halaman parkir Altavia. Sebuah tempat
bersejarah mengingat banyaknya momen yang telah ia lewati di tempat ini bersama
Rionya, Rionya yang dulu.
“Eh
lihat deh, itu kan kak Ify. Tumben banget bawa mobil sendiri? Keajaiban dunia
no sepuluh sob.”
Seorang gadis berkuncir kuda, si gadis pemberi
komentar, berjalan melewati sisi lapangan tempat Ify memarkirkan si ngejreng,
panggilan sayang untuk jazz merah miliknya.
Sementara
itu temannya, gadis bertumbuh gempal yang menggunakan strip headband biru putih yang senada dengan flat shoes yang dikenakannya, terlihat acuh
dengan komentar temannya itu.
“Nggak
baik ngurusin urusan orang, pamali tahu.” Katanya sembari menggamit lengan si kuncir kuda dan
mengajaknya untuk berjalan lebih cepat. Mungkin ia tahu jika Ify dapat
mendengar pembicaraan mereka dengan jelas dan mengawasi pergerakan mereka
melalui sudut mata almond miliknya.
"Gezz,
kenapa sih orang-orang seneng banget ngurusin yang jelas-jelas bukan urusannya?"
“Please
deh. Kiamat udah deket kali ya?”
Saking
kesalnya Ify lebih memilih berlalu dari jangkauan dua orang gadis, yang
jelas-jelas adik kelasnya itu.
Kalau
dipikir-pikir memang bukan salah mereka juga sih jika komentar seperti itu
terlintas begitu saja. Ify kini paham dengan makna dari sebuah quote anonymous yang pernah ia temukan di tumblr.
“Simple
things can be a rumour, You can avoid it.
Especially
if you are famous enough. Jealousy people are everywhere, dude. Just be calm!”
Mengingat
reputasi Ify sebagai kapten cheers yang tidak diragukan lagi pamornya
seantero sekolah tentu saja membuat hal remeh temeh sekalipun bisa mengundang
perhatian khalayak ramai seperti kasus di siang hari ini.
Tiga
tahun menyandang gelar sebagai murid Altavia dan hanya beberapa kali saja Ify
mengendarai mobil pribadinya. Bisa dihitung jari malah. Kalau nggak sama Rio ya
diantar Papa or Mang Ujang. Sisanya diantar jemput
Koko Apin, koko kesayangannya. Jadilah pemandangan seperti ini merupakan
peristiwa langka bagi warga Altavia.
To
be honest, it is too much, dahling.
Mau bagaimana lagi? Daripada
diambil pusing Ify hanya mengedikkan bahunya dan kembali ke tujuan awalnya
datang ke sekolahnya. Ups, calon mantan sekolah lebih tepatnya.
Butuh
waktu satu setengah jam bagi Ify untuk mengurusi tetek-bengek perlengkapan
kuliahnya. Mulai dari melegalisir ijazah, membuat surat kelakuan baik, hingga
surat keterangan siswi berprestasi dan surat pengantar nilai ujian yang
diperlukan sebagai persyaratan untuk keperluan administrasi di perguruan tinggi.
“Bu Sus, es teh tarik nya satu ya, esnya yang banyak
kayak biasa.”
Ify
mengelap peluh yang menetes di kening mulus miliknya sembari mengedarkan
pandangan ke penjuru kantin yang terlihat lengang. Jarum panjang dan
pendek di jam tangan berwarna fuschia yang melingkar manis di pergelangan
tangannya menunjukkan pukul sebelas lebih sembilan belas menit.
Pantas
saja sepi. Jam-jam segini merupakan jam-jam riskan bagi siswa untuk
berkeliaran di sekolah, terlebih di kantin. Karena petugas kedisiplinan sekolah
masih akan melakukan patroli ke sekeliling sekolah hingga lima menit ke depan.
Terlalu
cepat untuk kembali ke kantin karena istirahat pertama baru berakhir setengah
jam yang lalu dan terlalu lama untuk menunggu waktu istirahat selanjutnya.
Kangen
juga ya jadi anak SMA. Cabut ke kantin pas bete jam pelajaran, bolos sekolah
kalo harus manggung. Duhilee cepet banget sih SMA selesainya?
“Taraaa!
Es teh tarik ala Sus Queen siap dinikmati Neng Ify.”
Bu
Sus menyodorkan segelas penuh teh tarik blend yang sangat kontras dengan cuaca
siang hari ini. Segeeeer. Mungkin tiga sampai lima kali
seruput minuman olahan ini sudah habis tak tersisa oleh Ify saking hausnya.
“Bu
Sus..Bu Sus...bakalan kangen deh Ify sama ibu.”
“O ya jelas dong neng, emang ibu mah pasti ngangenin. Ngomong-ngomong sendirian
aja Neng, Den Rio mana?”
Ify
tersenyum kecut mendengar lontaran pertanyaan dari Bu Sus, salah satu pedagang
kantin yang menjadi favorit Ify, Rio, dan beberapa teman mereka setiap
istirahat. Awetnya hubungan pertemanan kumpulan anak tenar tersebut menjadi
warna berbeda yang menghiasi sudut kantin Altavia setiap harinya.
Canda
tawanya, kelakuan isengnya, dan keseruan lainnya yang mereka lakukan saat
istirahat tiba. Bahkan, bermain UNO sambil membedaki pemain yang kalah. Hal-hal
seperti ini tentunya tak luput dari pengawasan Bu Sus yang sehari-harinya
dihabiskan di Kantin Altavia.
“Maaf
ya neng bukannya apa-apa, tapi ibu ngerasa ada yang ganjil aja kalo lihat Neng
Ify tanpa Den Rio. Rasanya aneh neng, kayak ada yang hilang.”
See? Mungkin
Ify harus melemparkan diri ke Timbuktu sehingga tidak ada lagi yang bertanya
kenapa Ify dan Rio nggak terlihat bersama. Segitu
lengketnya kah kami selama ini?
Ditinggal
dan dibohongi begitu saja oleh prom
date bukanlah hal yang mudah
dimaafkan, terlebih untuk dilupakan. Jadi jangan tanya mengapa sampai detik ini
Ify nggak bisa bersikap seolah nggak pernah terjadi apa-apa dan bersikap
seperti biasa walaupun prom
nite sudah berlalu sejak dua
bulan yang lalu.
I
hate you, Rio.
***
“Gila,
masih aja keliaran di sekolah padahal udah lulus. Forever alone lagi. Oh...what a pity she is.”
“Kasian
banget nggak sih guys? HAHAAHAHAHA.”
“Iya
bener banget Cha, gue sih nggak bakal mau deh jalan sendirian gitu. Sedih total sis!”
“Ya
kan lo semua udah tau guys gimana Kaak Rio lebih milih Acha
daripada si mantan ketua cheerleader itu. Karma sih ya menurut gue.
HAHAHAHAHA.”
“Udah..udah
cukup guys, nggak liat apa
ekspresinya udah kayak macan liar yang lepas dari kandang. Uuuuu atut deh.”
Kiara-Acha-Sania.
Tiga cewek yang menobatkan diri sebagai clique paling eksis di sekolah selepas
resmi menjadi siswa kelas dua belas. Ketiganya sengaja berjalan dengan sangat
pelan ketika melewati gadis cantik berbehel itu, Ify.
Calm
down Ify, mereka cuma sirik sama elo.
Ify
tak habis pikir dengan jalan pikiran ketiga adik kelas yang nampaknya tak
pernah jera untuk berhenti mencari masalah dengannya. Terlebiih Acha, yang
jelas-jelas naksir Rio selama ini. Mungkin Acha sudah merasa di atas angin
mengingat insiden prom nite Ify-Rio yang sukses ia kacaukan.
Ketika
Rio lebih memilih datang bersama Acha. Ketika Rio sukses membuat Ify kecewa.
“Cha,
menurut polling yang beredar, akhir-akhir ini
kepamoran lo bertingkat-tingkat lebih maju daripada rival lo, si-cewek-yang-ditinggal-sama-prom-date-nya itu.” Kiara memulai lagi ucapan
pedas milihnya. Rasanya Ify kepengen banget menjejalkan berkilo-kilo cabe ke
mulut gadis yang memakai lipstick merah menyala itu.
Demi
Tuhan, dandanannya norak banget.
Tuhan sepertinya sayang banget sama Ify karena di saat kekesalannya memuncak di ubun-ubun, masih ada saja hal yang bisa ia tertawakan. Lipstick merah Kiara contohnya.
Tuhan sepertinya sayang banget sama Ify karena di saat kekesalannya memuncak di ubun-ubun, masih ada saja hal yang bisa ia tertawakan. Lipstick merah Kiara contohnya.
Andai menujes-nujes mereka -para-adik-kelas-nggak-tahu-diri itu dengan peep toe heels 5 cm yang saat ini Ify kenakan itu
nggak terhitung perbuatan kriminal, rasanya hal ini sudah sejak tadi ify
lakukan.
Demi
Tuhan, nggak penting banget deh mereka.
Nggak
suka sih boleh saja, tapi nggak pakai cara norak seperti itu juga. Ify sendiri
tidak tahu sejak kapan Acha, adik kelasnya yang katanya sih figuran di sebuah
film yang nggak terlalu terkenal itu mengobarkan genderang permusuhan
dengannya. Yang Ify tahu, selepas MOS berakhir cewek itu selalu menatapnya
dengan pandangan tak suka.
Pernah
Via, bestiesnya, selaku
pembimbing MOS Acha menanyakan hal ini langsung pada cewek itu. Namun hanya
dijawab ‘no comment’ dan
berlalu dari hadapan Sivia. Hal ini juga yang akhirnya membuat Via ikut-ikutan
sebal sama Acha. Nggak sopan banget habisnya.
Sayangnya
saat ini Via sedang berlibur ke Milan dengan keluarganya, sambil mengunjungi
Tatiana, kakak Via yang mengambil kuliah fashion di sana. Andai Via disini, pasti
kicep deh trio kegenitan itu dengan kelihaian Via dalam berbicara.
Be
a lady with attitude tampaknya
habis tak tersisa dari diri Acha, Talasya Safarani. Kadang kalau kekesalan Ify
sudah tak terbendung lagi Ify nggak segan-segan memanggilnya Acha Taman Safari.
Cantik sih cantik, tapi kalau kelakuannya nol besar buat apa coba?
Biasanya
kalau Ify kesal Rio selalu menenangkannya. Berhubung saat ini Ify juga malas
menjalin hubungan lagi dengan Rio, yang Ify pikirkan pertama kali saat ini
adalah curhat pada kakak ketemu gede kesayangannya nanti malam.
To
: Koko Apin
Pin,
entar malem ke rumah dong. Si Taman Safari berulah lagi, gedek gue.
SEND!
Daripada
makin emosi, Ify lebih meninggalkan Altavia dan pergi ke tempat magangnya.
Madear Magazine.
Goodbye
Altavia, semoga entar kalau gue balik lagi ke sini nggak ketemu si lampir satu
itu ya. Gonna miss you somuch!
***
Pasca
kelulusan, secara otomatis Ify menjadi pengangguran sementara, berhubung ia
nggak ikut les manapun. Makanya waktu itu Ify iseng-iseng apply magang di sebuah majalah remaja
yang sedang membuka short
internship sebagai fashion editor.
Ternyata
keisengannya berbuah manis dan seminggu yang lalu Ify mendapatkan surat
panggilan untuk magang disana. Nggak heran kalau hari ini outfit Ify kece badai pakai banget. Simple, stylish, classy.
Sebagai
anak magang, Ify juga terlibat langsung dalam pembuatan majalah edisi
selanjutnya. Kebetulan hari ini Ify ditugaskan untuk menjemput Sonia Eryka, fashion blogger ternama yang Ify suka banget
gayanya untuk melakukan photoshoot di sebuah kafe di kawasan Kemang.
Hal ini jugalah yang membuat Ify harus menyesuaikan outfit yang ia kenakan biar nggak terlalu
jomplang dengan cewek super fashionable itu.
Pencil
skirt berwarna shocking red, flowery top tanpa lengan berwarna baby pink dan fringe tutu cardigan berwarna tosca. Untuk mempercantik
penampilannya, Ify yang dasarnya sudah tinggi semampai menambahkan peep toe heels 5 cm miliknya. Simply
outfit to cheer up your day. Almost Perfect, pikirnya.
"Yuhuu,
Sonia Eryka, i’m coming!"
Panas
dan kemacetan Jakarta nampaknya nggak berhasil merusak mood gadis tirus berbehel ini. Ify yang
pada dasarnya memang memiliki minat yang tinggi dibidang fashion sangat excited untuk melakukan tugas magangnya
itu. Bahkan soal Acha and the
genk nampaknya tidak terlalu
menjadi beban pikirannya.
***
Atavola
Cafe, Kemang. 18:09
Tiga
jam setengah berlalu dengan teramat cepat. Lembayung senja kini mulai menghiasi
langit Jakarta yang nampak kemerahan. Sekali lagi Ify mengusap peluh miliknya
sambil sesekali touch up untuk membuat wajah barbienya itu terlihat lebih
segar.
Photoshoot yang lumayan menguras tenaga dan kreativitas Ify telah
berakhir lima belas menit yang lalu. Kini Ify sudah bersiap-siap untuk pulang
ke rumahnya sembari meneguk lychee
tea dan blueberry cheese cake yang sudah dipesankan Mbak Andra, kru Madear yang menemaninya di pemotretan
sore hari ini.
“Good
job Fy, mbak suka banget foto-fotonya. Nanti mbak emailin ke kamu ya hasilnya.” Mbak Andra mengacungkan kedua
jempolnya ke arah Ify sebelum kembali berkutat dengan Macbook miliknya.
“Ify
sih belom ada apa-apanya di banding Mbak Andra, makasih banget ya Mbak udah
ngajarin Ify banyak hal.”
“With
pleasure cantik, mbak juga
seneng banget dapet anak magang kayak kamu. Nggak nyusahin, justru gemesin,”
kekehnya pelan
“Btw
Fy, ini lucu banget loh foto kamu waktu lagi pose bareng Sonia Eryka. Sama-sama barbie banget deh. Nanti mbak post foto yang ini aja kali ya buat
rubrik internee on the month. Gimana menurutmu?”
“Sip
Mbak, Ify sih terima beres aja. Siapa sih yang meragukan skillnya Andrania Alodita, Fashion Editor merangkap Fashion Stylist yang super ngetop itu?”
“Alah,
lebaya banget kamu Fy.” Mbak Andra kembali terkekeh mendengar ucapan Ify yang
menurutnya berlebihan itu. Meskipun pada kenyataannya prestasi Mbak Andra
memang sudah tidak diragukan lagi kiprahnya di dunia fashion dalam maupun luar negeri.
“Oiya
mbak, Ify pamit pulang dulu ya, udah di telfon sama mama. See you on Saturday mbak cantik!” setelah berpamitan
ria dan mengecup pipi atasannya, the
real fashion editor Madear Magazine, Ify segera melenggang
keluar Atavola.
Bintaro,
kawasan tempat tinggal keluarga Wijaya memang terkenal akan lalu lintasnya yang
supeeer muacet. Oleh karena itu Ify sengaja pulang lebih awal sebelum nantinya
terjebak macet yang lebih tidak manusiawi. Pasalnya, pukul tujuh hingga delapan
malam merupakan jam-jam prime
time yang menjadi langganan
macet.
"Untung
tadi udah maghriban di Altavola, nggak perlu ketar-ketir deh," ucap Ify di balik
kemudi.
Cewek berbehel itupun menyenandungkan lagu yang saat ini sangat
mewakili isi hatinya. Lagu lama milik Lusy Rahmawati yang sangat hits ketika ia masih berseragam putih
merah.
Ternyata tanpamu langit masih biru
Ternyata tanpamu bunga pun tak layu
Ternyata dunia tak berhenti berputar
Walau kau bukan milikku
Nyatanya
meski tanpa Rio, Ify masih bisa menjalani hari-harinya dengan normal bahkan
senyum manis pun tak absen menghiasi wajah cantiknya.
Without
you, i’m fine kok.
Akankah
ini sebuah pertanda jika proses Rio-detoksifikasi berjalan dengan sukses?
Who
knows, hanya
Tuhan dan Ify di masa depan
yang tahu.
*****
Haiiii!!!
gimana-gimana? nggak PHP kan gue? ya walaupun ngaretnya berbulan-bulan sih.
HEHEHE.
Btw
i need ur comment guys. Buat tahu dimana yang harus diperbaiki sama
kekurangannya apa aja. Oiya gue juga punya problem nih. Gue belum nemuin alasan yang
asik, yang klik gitu kenapa Rio tiba-tiba ngebatalin jemput Ify buat jadi prom datenya. Kalo ada ide
boleh banget loh.
oiya karena ngaretnya ini lamanya kebangetan, gue kasih linknya ya biarpada inget lagi sama ceritanya:
Reborn (1) Failed prom : http://iniakuiniduniaku.blogspot.com/2013/07/reborn-1-failed-prom.html
Reborn (2) Move on : http://iniakuiniduniaku.blogspot.com/2013/07/reborn-2-move-on_15.html
oiya karena ngaretnya ini lamanya kebangetan, gue kasih linknya ya biarpada inget lagi sama ceritanya:
Reborn (1) Failed prom : http://iniakuiniduniaku.blogspot.com/2013/07/reborn-1-failed-prom.html
Reborn (2) Move on : http://iniakuiniduniaku.blogspot.com/2013/07/reborn-2-move-on_15.html
Reborn (3) Flirtationship, aren't us? : http://iniakuiniduniaku.blogspot.com/2013/07/reborn-3-flirtationship-arent-us.html
Oke,
semoga suka ya.
Luuuuuv,
Ifa!
Thankyou for visiting my blog. Let's connect & be a friend:D
Cheers,
Ifa